Selasa, 02 April 2013

Sakit. Positif atau Negatif?



Ketika sakit, ternyata kita tidak sendiri. Ada Allah itu pasti. Tapi bukan hanya itu.

Tidak terduga. Ketika aku sakit ... Rasanya aku adalah orang paling menderita. Apalagi ketika semua orang, mungkin tidak semua sih, ya yang bisa kulihat lah, bisa tertawa, senang, gembira, dan seterusnya. Hm.... kalau lagi sakit tu bawaannya mikir yang jelek #haduh,,, gak boleh#

Ups... Kalau menuruti kesakitan maka yang terlihat bukan yang baik-baik. Jika melihat dengan kacamata hitam maka semua akan terlihat gelap. Nah lho, kalau melihat dengan sudut pandang tidak menyenangkan maka semua menjadi tidak menyenangkan. Jadi, kalau udah terlanjur sakit ya, jangan malah mikir yang sedih-sedih, mendayu-dayu. Aduh, sakitnya malah tambah seneng bersarang di tubuh.

Wah gimana dong? Menurut surat kabar yang pernah kubaca, pikiran negatif itu wajar tapi kalau berlebihan, itu yang gak boleh. Bisa jadi sedih berkepanjangan, jadi gak tenang karena pesimis, kalau ketemu sama orang bawaannya ngeluh dan bla bla lainnya. Kalau sakit dan hanya memikirkan sakitnya, wah malah tambah sengsara itu.

Yuk, kita menyeimbangkan pikiran negatif dengan pikiran positif. Mungkin tidak bisa seluruhnya hilang tapi ada penangkal yang ampuh yang dapat menenggelamkan pikiran negatif itu. Berpikir positif itu mudah. Awali dengan senyum entah karena alasan apa atau untuk siapa, yang penting senyum. Terpaksa senyum pun tak apa, paling tidak otot wajah jadi tidak kaku, hehe.. Awalnya terpaksa tapi lama-lama ada apa di balik senyum itu hanya diri sendiri yang tahu. Lebih indah lagi jika pikiran dan hati juga ikut tersenyum. Saatnya mengusir si negatif. *^_^*

Tapi bukan berarti berpikir positif hanya ketika sakit lho. Cuma momennya lagi tepat aja. Coba deh meluangkan pikiran untuk memikirkan diri sendiri. Kenapa bisa sakit? Adakah kesalahan di waktu sebelumnya entah itu yang membuat diri sendiri sakit atau hal yang tidak menyenangkan untuk orang lain. Introspeksi diri. Saatnya berkelana di dunia masing-masing. Memahami keadaan dan mendapat hikmah dari sakit. Sakit bukan hal buruk. Buatlah sakit agar tiak sia-sia tapi bermanfaat yaitu bisa menjadi momen untuk memperbaiki diri menjadi positif.

Yuhuuu ^^, Balik lagi ketika aku sakit. Eh ternyata, dosenku ada yang sakit. Ketika aku sakit lagi, teman-temanku ada yang sakit kok. Jadi tenang karena ada temen #lhoh???#. Nah suatu hari, dalam waktu dekat kemarin aku sakit lagi #heran ya, kok aku sakit melulu? Meskipun demikian, sakit tidak berada dalam daftar hobiku#. Mana air minum habis. Ya gampang saja tinggal SMS mas galon (mas-mas yang jualan maksudnya, pasti ngerti). Jadi selama hidup dalam dunia kos, kelangsungan hidup bergantung dari mas galon, maksudnya galon yang udah diisi air minum. Tapi bener banget itu. Bayangin aja kalau mas galonnya gak dateng-dateng, nah tinggal haus berkepanjangan. Owh dan malam itu mas galon tidak bisa mengantar galon. Kenapa? Masnya lagi sakit. Yaah... semoga segera sembuh ya mas galon karena kau bagai Menteri Pengairan bagi anak kos.

Ini ceritaku, apa ceritamu? ^o^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar