Selasa, 16 April 2013

SAWURI, BUKAN SAUS TIRAM



Kebanyakan orang yang saya tawari Sawuri merespon dengan mengatakan ‘Sawuri, saus tiram’. Padahal produk ini jauh sekali dari hal-hal yang berbau saus. Nama Sawuri-lah yang menyebabkan ingatan orang menghubungkannya dengan salah satu produk bumbu masakan karena kedengarannya mirip. Mereka belum tahu dan bertanya apa itu Sawuri. Memang, ini produk baru dan pertama kali ada terutama di lingkungan kampus FMIPA UNY. 
Sawuri merupakan kependekan dari Sawut Onigiri. Sawut adalah makanan tradisional yang berbahan dasar singkong. Sawut dibuat dengan memarut singkong tersebut namun tidak sehalus atau sekecil parutan kelapa. Kemudian diolah (salah satunya dengan tambahan gula Jawa) sedemikian rupa sehingga sawut memiliki rasa manis. Sedangkan onigiri merupakan makanan yang berasal dari negara Jepang. Onigiri bentuknya menyerupai segitiga namun ketiga sudutnya tidak lancip. Ide dari produsen adalah menggabungkan antara sawut dan onigiri. Hasilnya menjadi suatu produk makanan yang berupa sawut dengan bentuk seperti onigiri. Tradisional dan mendunia.

Hingga saat ini, produk Sawuri seperti berikut:



Produk ini merupakan produk baru dan pertama yang mengkreasikan sawut. Nama Sawuri menimbulkan rasa ingin tahu orang. Istilah Sawut belum banyak dikenal orang. Kata onigiri dapat mearik perhatian karena bukan berasal dari Indonesia. Oleh karena itu, Sawuri ini meskipun tradisional namun terkesan mendunia.
Kemasannya dengan kertas khusus sehingga tidak repot untuk dibawa dan tidak mengotori barang lain. Kemasannya yang tertutup rapat, menjaga kebersihan makanan ini dan juga menimbulkan rasa penasaran orang. Pada kemasan juga ditempel stiker dengan gambar, deskripsi Sawuri, dan tulisan Sawuri dengan menggunakan huruf Jawa. Stiker yang ditempel berbeda warna sesuai dengan pilihan rasa.
Pilihan rasa untuk Sawuri ini bermacam-macam, tidak hanya rasa manis dari gula Jawa seperti pada sawut biasanya. Aneka rasa tersebut antara lain rasa original (manis dari gula Jawa), cokelat, stoberi, nanas, pandan, blueberry, dan spicy. Namun dari produk yang saya pasarkan, sampai sekarang produsen baru membuat Sawuri dengan rasa cokelat, stroberi, dan blueberry.
Menurut saya, prospek Sawuri ini bagus karena belum pernah ada dan bahannya pun banyak tersedia. Hal yang menjadi tantangan adalah persepsi masyarakat mengenai singkong. Namun, dengan masyarakat yang telah akrab dengan kata singkong maka Sawuri akan menjadi pilihan makanan olahan singkong yang lain daripada yang lain.

Secara umum produk ini memiliki:
Kelebihan:
-          Kreasi sawut yang pertama kali ada
-          Tanpa bahan pengawet, tanpa pemanis dan pewarna buatan
-          Tersedia beraneka rasa
-          Kemasan rapat, kebersihan terjamin, praktis, mudah dibawa

Kelemahan:
-          Produk hanya bertahan satu hari

Peluang:
-          Belum ada produsen lain
-          Dapat dikonsumsi mulai dari anak-anak hingga dewasa

Tantangan:
-          Persepsi masyarakat terhadap singkong
-          Munculnya pesaing
-          Ketersediaan singkong dengan kualitas baik

Selasa, 02 April 2013

Sakit. Positif atau Negatif?



Ketika sakit, ternyata kita tidak sendiri. Ada Allah itu pasti. Tapi bukan hanya itu.

Tidak terduga. Ketika aku sakit ... Rasanya aku adalah orang paling menderita. Apalagi ketika semua orang, mungkin tidak semua sih, ya yang bisa kulihat lah, bisa tertawa, senang, gembira, dan seterusnya. Hm.... kalau lagi sakit tu bawaannya mikir yang jelek #haduh,,, gak boleh#

Ups... Kalau menuruti kesakitan maka yang terlihat bukan yang baik-baik. Jika melihat dengan kacamata hitam maka semua akan terlihat gelap. Nah lho, kalau melihat dengan sudut pandang tidak menyenangkan maka semua menjadi tidak menyenangkan. Jadi, kalau udah terlanjur sakit ya, jangan malah mikir yang sedih-sedih, mendayu-dayu. Aduh, sakitnya malah tambah seneng bersarang di tubuh.

Wah gimana dong? Menurut surat kabar yang pernah kubaca, pikiran negatif itu wajar tapi kalau berlebihan, itu yang gak boleh. Bisa jadi sedih berkepanjangan, jadi gak tenang karena pesimis, kalau ketemu sama orang bawaannya ngeluh dan bla bla lainnya. Kalau sakit dan hanya memikirkan sakitnya, wah malah tambah sengsara itu.

Yuk, kita menyeimbangkan pikiran negatif dengan pikiran positif. Mungkin tidak bisa seluruhnya hilang tapi ada penangkal yang ampuh yang dapat menenggelamkan pikiran negatif itu. Berpikir positif itu mudah. Awali dengan senyum entah karena alasan apa atau untuk siapa, yang penting senyum. Terpaksa senyum pun tak apa, paling tidak otot wajah jadi tidak kaku, hehe.. Awalnya terpaksa tapi lama-lama ada apa di balik senyum itu hanya diri sendiri yang tahu. Lebih indah lagi jika pikiran dan hati juga ikut tersenyum. Saatnya mengusir si negatif. *^_^*

Tapi bukan berarti berpikir positif hanya ketika sakit lho. Cuma momennya lagi tepat aja. Coba deh meluangkan pikiran untuk memikirkan diri sendiri. Kenapa bisa sakit? Adakah kesalahan di waktu sebelumnya entah itu yang membuat diri sendiri sakit atau hal yang tidak menyenangkan untuk orang lain. Introspeksi diri. Saatnya berkelana di dunia masing-masing. Memahami keadaan dan mendapat hikmah dari sakit. Sakit bukan hal buruk. Buatlah sakit agar tiak sia-sia tapi bermanfaat yaitu bisa menjadi momen untuk memperbaiki diri menjadi positif.

Yuhuuu ^^, Balik lagi ketika aku sakit. Eh ternyata, dosenku ada yang sakit. Ketika aku sakit lagi, teman-temanku ada yang sakit kok. Jadi tenang karena ada temen #lhoh???#. Nah suatu hari, dalam waktu dekat kemarin aku sakit lagi #heran ya, kok aku sakit melulu? Meskipun demikian, sakit tidak berada dalam daftar hobiku#. Mana air minum habis. Ya gampang saja tinggal SMS mas galon (mas-mas yang jualan maksudnya, pasti ngerti). Jadi selama hidup dalam dunia kos, kelangsungan hidup bergantung dari mas galon, maksudnya galon yang udah diisi air minum. Tapi bener banget itu. Bayangin aja kalau mas galonnya gak dateng-dateng, nah tinggal haus berkepanjangan. Owh dan malam itu mas galon tidak bisa mengantar galon. Kenapa? Masnya lagi sakit. Yaah... semoga segera sembuh ya mas galon karena kau bagai Menteri Pengairan bagi anak kos.

Ini ceritaku, apa ceritamu? ^o^