Eh, apa sih itu? Kok semriwing terdengar suara aneh. Aduh, sayup-sayup sore
begini jadi ngeri deh. Aku toleh kanan kiri, kanan lagi, di markas Hancala gak
terlihat ada manusia, di depan ormawa gak ada siapa-siapa malah anak-anak
ketawa di dalam hima. Waduw... Lanjut jalan deh, lupakan, lupakan.
&*$#huu.uu...hu..huhuu.. hikz...hikzz*^$@ ....... Lhah kok ada lagi ya, apaaaaa???? Mau lari, kok ya persediaan energi hanya cukup buat jalan. Ya sudahlah, aku beranikan diri untuk berhenti sejenak dengan telinga lebih siaga. %@$!huu.uu...hu..huhuu.. hikz...hikzz&^%$$
Hmzzzzz..... Suaranya makin jelas. Siapa sih ya, sore-sore begini nangis! Membuat orang merinding aja. Sumbernya dari dekat fotokopian nih. Entah mengapa aku malah melangkahkan kaki menuju tempat fotokopi yang sudah tutup itu. Ada tempat yang agak tersembunyi di dekat sana. Agak ragu sih tapi aku tetap menuju ke sana dan ...
Waaaaaa.......
Sebuah percakapan terjadi ....
Diriku: Ehm... Permisi... (Setelah aku sapa dia, dia hanya melirik lalu menunduk. Sebut saja dia Harum (nama samaran))
Harum: (tak menjawab, masih sesenggukan. Seakan tidak mempedulikan kehadiran manusia ini #oh, teganya pada diriku# Ya aku maklum, orang sedang nangis. Hm... Sepertinya mahasiswa baru nih)
Diriku: Udahan nangisnya, ya. Udah sore ini, waktunya pulang. (Sambil kusodorkan selembar tisu karena memang tinggal selembar saja yang kupunya, hehe...)
Harum: Mak ka sih mbak. (Hore, dia merespon diriku walaupun sedikit terbata-bata)
Harum: ....... ............. ...... Mbak, aku sebel deh. Masak temenku cowok satu itu tu jahat banget, banget deh. Ngledek aku gara-gara ini ni (mengeluarkan sesuatu dari dalam tas). Ih emang dia gak butuh apa? Padahal aku pernah liat dia beli juga di KOPMA. Huh, dia tu ya, jahat banget. Gak perlu segitunya kali.
Diriku dalam hati: walah-walah, kukira gak kuat ngomong. Eh, malah langsung panjang kali lebar sama dengan luas. Kamu tu dek yang gak perlu segitunya...
Diriku: Lho memang apa salahnya dengan tisu gulung?
Harum: Aku lagi
pilek berat ni mbak, jadi butuh tisu banyak. Di kos Cuma ada ini langsung aja
aku masukin tas, buru-buru. Nah di kelas jelas banget aku butuh, ya udah
langsung aja tak kluarin. Trus dia ngledek terus, mana pake bahasa tingkat desanya
yang aku gak ngerti. Jahat, kan...
Diriku: Oalah, adek... Jangan lihat dengan prasangka negatif. Dia pasti orang yang suka bercanda. Karakter orang beda-beda. Nah, termasuk karakter dia seperti itu tapi maksud dia bukan mengejek kamu. Mungkin dia mau menghibur kamu yang lagi sakit pilek. Oh, aku punya solusi kok.
Harum: Iya, sih mbak. Dia humoris kok, tapi kadang keterlaluan sih. Solusi apa ya mbak?
Diriku: (gak
kalah dengan si adek, aku mengeluarkan sesuatu dari dalam tas)
UPS ini bukan
tempat HP lhoh....
Di tempat umum bawa tisu gulung? Aduh jangan deh! Ambil tisu secukupnya aja
lalu masukin di tempat tisu seperti gambar di atas. Wah, jadi oke dan PD lah
pokoknya (bukan Persamaan Diferensial lho). Lebih praktis, hemat tempat pula,
gak memenuhi tas kok.
Apaaa???? Gak sempet buat? Gak perlu repot-repot buat. Tinggal ambil HP lalu SMS dengan format NAMA spasi BELI spasi TEMPAT_TISU spasi BANYAKNYA lalu kirim ke 085643391393 (Ida). Cukup dengan uang Rp4.000,00 kamu gak perlu lagi malu bawa tisu gulung. Harga bisa berubah menyesuaikan warna, motif, dll. Sampai jumpa di layar HP ^o^.
Perhatian: CERITA di atas hanyalah fiktif belaka tapi TEMPAT TISU di atas adalah nyata dan dengan unsur kesengajaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar