Oleh Nuraida Lutfi Hastuti, NIM 11301241031
Prodi Pendidikan Matematika, FMIPA, UNY
Etnomatematika merupakan salah satu Mata Kuliah Pilihan untuk Prodi
Pendidikan Matematika Subsidi 2011 pada semester 6. Saat ini, dosen pengampu
mata kuliah tersebut adalah Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Sebelum perkuliahan Etnomatematika berlangsung, penulis belum memiliki
gambaran mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Istilah etnomatematika pun
masih asing bagi penulis. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan rasa ingin tahu
dan tekad penulis untuk mengikuti perkuliahan dan mempelajari Mata Kuliah Pilihan
ini.
Perkuliahan perdana Etnomatematika telah terlaksana pada hari Kamis, 13
Februari 2014 lalu. Prof. Dr. Marsigit, M.A. menguraikan tentang pengantar etnomatematika
dalam perkuliahan tersebut. Saat itu menjadi awal mula perkenalan penulis
dengan etnomatematika.
Menurut bahasa, kata etnomatematika terdiri dari dua kata yaitu etno dan
matematika. Etno berasal dari sebuah kata yaitu etnik. Etnik dapat diartikan
sebagai suatu konteks budaya dalam masyarakat tertentu. Sedangkan matematika merupakan
suatu ilmu.
Prof. Dr. Marsigit, M.A. menjelaskan bahwa etnomatematika berkaitan dengan
etnik. Sedangkan etnik itu sendiri identik dengan suku. Etnik memiliki sifat
unik atau tidak universal sehingga etnik memiliki ciri khas tertentu. Etnik
memiliki pembeda dan merupakan fakta dalam kehidupan nyata. Pembeda tersebut
akan menimbulkan kebiasaan dan hasil. Kebiasaan dan hasil itu yang selanjutnya akan
membentuk budaya atau kultur suatu masyarakat.
Lebih lanjut, Prof. Dr. Marsigit, M.A. menerangkan bahwa etnomatematika
dapat berada dalam ranah pendidikan khususnya pendidikan matematika. Posisi
etnomatematika dalam pendidikan matematika yaitu berkaitan dengan budaya atau
sistem. Sedangkan matematika murni dapat terbebas dari nilai sehingga kurang
berkaitan dengan budaya.
Etnomatematika memiliki dua unsur pembentuk yaitu skema dan isi. Skema
adalah wadah (tempat) atau wujud. Isi merupakan kerangka berpikir, ide-ide,
atau teori. Kerangka berpikir, ide-ide, atau teori perlu suatu wadah agar dapat
terwujud. Skema dan isi tersebut akan menjadi penentu mengenai kebermaknaan (meaningfull) atau ketidakbermaknaan (meaningless). Oleh karena itu, skema dan
isi merupakan unsur yang saling berkaitan dan penting dalam etnomatematika.
Prof. Dr. Marsigit, M.A. menyampaikan bahwa etnomatematika lebih tertuju
pada penelitian atau research of
mathematics. Etnomatematika pertama kali muncul di Eropa Barat dan telah
berkembang di sana. Sedangkan di Indonesia perkembangan etnomatematika masih sedikit.
Padahal potensi di Indonesia cukup memadai dari segi budaya khususnya etnik
atau suku yang beraneka ragam. Oleh karena itu, hal yang perlu ditingkatkan di
Indonesia yaitu penelitian matematika melalui etnomatematika.
Melihat keadaan di Indonesia yaitu terjadi ketimpangan unsur dalam
etnomatematika. Di antara skema dan isi, lebih dipentingkan skema. Misalnya
dalam dunia pendidikan yaitu kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru. Kegiatan
mengajar dapat disebut sebagai skema. Dalam kegiatan mengajar, terdapat pedoman
atau aturan pelaksanaan maupun berdasarkan perintah. Namun, pada kenyataannya
guru hanya sekedar melaksanakan kegiatan mengajar atau menjalankan perintah tanpa
memperhatikan tujuan dan makna kegiatan mengajar khususnya kebermanfaatan bagi
siswa. Hal tersebut menyebabkan ketidakbermaknaan (meaningless).
Ketimpangan dalam
etnomatematika yang terjadi di Indonesia dapat diperbaiki dengan menyeimbangkan
skema dan isi. Menurut Prof. Dr. Marsigit, M.A. etnomatematika lebih bernuansa
teori dan dapat digunakan sebagai alat inovasi pembelajaran. Hal tersebut lebih
tertuju pada isi sehingga isi dapat ditingkatkan dengan inovasi pembelajaran. Isi
berkaitan dengan ilmu, pemikiran, dan teori dalam pendidikan matematika.
Sedangkan skema dapat diwadahi dalam jurnal di bidang matematika atau
sejenisnya. Oleh karena itu, diharapkan melalui etnomatematika khususnya dengan
adanya inovasi pembelajaran dapat turut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar